Health & Nutrition
Jangan Anggap Sepele Gejala-gejala Pengapuran Tulang Berikut Ini!
Ketika memasuki usia lanjut, seseorang menjadi lebih rentan dan berisiko mengalami pengapuran tulang. Umumnya, masalah penyakit ini lebih rentan menyerang orang dewasa baik itu wanita maupun pria yang berusia di atas 60 tahun. Dalam dunia medis, pengapuran tulang disebut osteoarthritis. Osteoarthritis adalah suatu kondisi di mana tulang rawan antara tulang dan sendi mengalami kerusakan atau terkikis.
Selain disebut osteoarthritis dalam istilah medis, di kalangan orang awam, jenis penyakit ini lebih dikenal sebagai pengapuran sendi. Walaupun lebih rentan menyerang orang-orang dewasa usia lanjut, namun tak jarang juga masalah penyakit ini menyerang orang-orang dewasa muda di luar sana yang masih berusia antara 20 hingga 30 tahun.
Menurut WHO, satu dari sepuluh pria dan satu dari lima wanita di atas usia 60 tahun mengalami osteoartritis di dunia. Perlu diketahui, osteoarthritis atau pengapuran tulang adalah salah satu dari 10 penyebab utama kelumpuhan dan gangguan pergerakan sendi. Penderita yang mengalami osteoarthritis paling sering merasakan rasa nyeri dan kaku di bagian persendian misalnya lutut, tangan, pinggul, punggung bawah, jari, dan leher.
Rasa kaku dan nyeri yang sering dirasakan oleh penderita osteoarthritis dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari bila tidak dicegah dan ditangani secara serius. Lantaran, osteoarthritis merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun hanya bisa diperlambat kerusakannya guna mengurangi rasa nyeri di bagian persendian agar membantu penderita untuk bisa bergerak aktif.
Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis
Di luar sana, masih banyak orang yang beranggapan bahwa masalah penyakit sendi yang diakibatkan oleh osteoarthritis itu sama dengan osteoporosis. Walaupun sama-sama merupakan jenis penyakit yang bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. Namun, kedua penyakit ini memiliki perbedaan.
Osteoarthritis adalah peradangan di sekitar tulang rawan sendi, sedangkan osteoporosis adalah menurunnya kepadatan tulang. Yang mana, osteoporosis membuat kekuatan tulang berkurang sehingga dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami patah tulang. Dan osteoarthritis dapat terjadi akibat tulang rawan yang melapisi ujung tulang di persendian mengalami “keausan” seiring bertambahnya usia.
Bahaya Pengapuran Tulang yang Perlu Diketahui
Radang
sendi osteoarthritis merupakan penyakit yang sangat umum dialami oleh
orang Indonesia. Setidaknya, ada lebih dari 2 juta orang Indonesia yang
menderita radang sendi per tahunnya. Osteoarthritis diketahui menjadi
salah satu penyebab utama seseorang mengalami kelumpuhan bila peradangan
sendi yang dialami tidak ditangani secara serius dalam jangka waktu
yang lama. Sehingga membuat penderita sulit untuk beraktivitas secara
normal.
Walaupun penyakit radang sendi ini merupakan penyakit umum yang banyak dialami oleh orang Indonesia. Namun, masih banyak orang-orang di luar sana yang masih menganggap sepele bahaya dari jenis penyakit sendi satu ini. Padahal, bila Anda tidak menangani penyakit osteoarthritis dengan serius. Hal ini bisa membahayakan kesehatan Anda dan memicu berbagai komplikasi penyakit lainnya antara lain:
- Gangguan Tidur.
- Gangguan Kecemasan.
- Depresi.
- Kematian jaringan tulang.
- Infeksi pada sendi.
- Saraf terjepit pada tulang belakang.
Keenam komplikasi penyakit di atas bisa dipicu oleh pengapuran sendi yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Lantaran, Anda tidak bisa menjalani rutinitas sehari-hari secara normal seperti sedia kala akibat terbatasnya gerakan yang bisa dilakukan oleh tubuh. Alhasil, membuat psikis Anda menjadi terganggu atau stres. Bahkan, jika penyakit radang sendi ini menyerang tulang belakang dan tidak ditangani secara serius dapat menyebabkan saraf terjepit. Tentunya, hal ini bisa menyebabkan kelumpuhan permanen apabila penekanan pada saraf cukup besar dan memicu gangguan motorik saat berjalan.
Penyebab Pengapuran Tulang
Setelah Anda mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang bisa ditimbulkan dari penyakit osteoarthritis. Tentunya Anda perlu lebih aware lagi dengan masalah penyakit tulang dan sendi tersebut yang seringkali dianggap sepele namun dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Risiko osteoarthritis dapat dipicu oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Jenis Kelamin
Penyebab
pengapuran sendi yang terjadi bisa disebabkan oleh faktor jenis
kelamin. Di mana, bagi Anda yang memiliki jenis kelamin wanita lebih
berisiko mengalami osteoarthritis dibanding jenis kelamin pria.
Osteoarthritis umumnya dialami oleh wanita setelah menopause. Karena
menopause membuat produksi hormon estrogen dan progesteron yang dulunya
seimbang menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan gangguan pada sel-sel
persendian misalnya pengeroposan tulang dan ligamen kendur.
2. Pekerjaan
Faktor
pekerjaan yang memaksa seseorang untuk selalu bergerak aktif misalnya
naik turun tangga bisa meningkatkan risiko osteoarthritis. Umumnya, bagi
Anda yang bekerja sebagai atlet dalam dunia sepak bola, bisbol, dan
jenis-jenis olahraga berat lainnya lebih rentan berisiko terkena
pengapuran sendi akibat mengalami cedera yang cukup parah.
3. Obesitas
Memiliki
berat badan yang tidak proporsional bukan hanya berisiko mengalami
berbagai komplikasi penyakit saja. Melainkan, Anda juga berisiko
mengalami masalah tulang dan sendi. Lantaran, bobot badan Anda yang
berat memberikan tekanan yang semakin besar pula terhadap sendi.
4. Cedera
Memiliki
Riwayat cedera sebelumnya juga bisa meningkatkan risiko pengapuran
sendi. Cedera yang dialami ini bisa karena olahraga maupun kecelakaan.
Misalnya mengalami cedera lutut saat Anda sedang bermain sepak bola,
bisbol, dan basket. Jenis-jenis olahraga ini memang sangat berisiko
mengalami cedera lutut yang parah.
5. Kelainan Tulang
Mengalami
kelainan tulang juga dapat meningkatkan risiko osteoarthritis akibat
adanya gangguan di tulang rawan. Kelainan tulang ini bisa disebabkan
oleh kurangnya nutrisi, gaya hidup, cedera atau patah tulang.
6. Memiliki Riwayat Penyakit
Penyakit diabetes yang Anda miliki juga dapat memicu risiko terkena osteoarthritis. Umumnya, risiko osteoarthritis lebih rentan menyerang orang-orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 2.
Faktor-faktor di atas adalah penyebab pengapuran tulang yang paling dominan. Selain itu, risiko osteoarthritis juga bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat misalnya kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Gejala-gejala Pengapuran Tulang yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
Penyakit sendi osteoarthritis memang bukanlah jenis penyakit yang mudah dideteksi karena bisa bersifat kambuhan. Walaupun sulit terdeteksi, setidaknya osteoarthritis dapat diketahui dengan gejala-gejala khasnya sebagai berikut:
1. Kaku Sendi
Rasa
kaku yang dialami sewaktu-waktu bisa menjadi pertanda awal bahwa Anda
sedang mengalami osteoarthritis. Kondisi kaku sendi ini menyebabkan
persendian Anda sulit digerakan dan terasa kaku.
2. Nyeri Sendi
Selain
kaku pada sendi, rasa nyeri sendi adalah gejala yang paling umum
dirasakan oleh Anda saat mengalami osteoarthritis. Nyeri sendi ini
biasanya hanya dirasakan di bagian persendian tertentu saja dalam jangka
waktu cukup lama yang disertai dengan kekakuan. Lama-kelamaan rasa
nyeri yang Anda rasakan ini akan mulai membatasi aktivitas gerak.
3. Radang Pada Sendi
Radang
sendi yang Anda alami bisa ditunjukkan dengan adanya pembengkakan di
persendian. Selain mengalami bengkak, kulit Anda juga menunjukkan adanya
kemerahan di bagian tersebut.
4. Mobilitas Terganggu
Bila rasa nyeri, kaku, hingga peradangan yang terjadi di persendian sudah parah. Hal ini bisa menyebabkan Anda kesulitan untuk berjalan dan melakukan berbagai aktivitas secara normal. Contohnya, biasanya Anda bisa berjalan sejauh 500 meter, namun setelah mengalami pengapuran sendi Anda hanya bisa berjalan sejauh 100 meter saja. Ilustrasi ini menunjukkan bahwa Anda mengalami kesulitan untuk berjalan dan bergerak secara normal seperti sedia kala akibat osteoarthritis yang membatasi aktivitas Anda.
Gejala-gejala osteoarthritis di atas adalah ciri-ciri umum dari pengapuran sendi yang sering dialami oleh seseorang. Selain keempat tanda tersebut, umumnya seseorang yang terkena osteoarthritis juga menunjukkan gejala-gejala lainnya seperti mudah lelah, kesulitan jongkok, dan bahkan mudah terjatuh karena tulang dan sendi yang menopang tubuh sudah tidak kokoh lagi. Namun, gejala yang paling khas dari gangguan persendian akibat osteoarthritis adalah rasa nyeri yang terkadang tak tertahankan di area lutut, kaku pada sendi, dan bunyi berderik akibat dari gesekan ujung-ujung tulang yang kurang adanya pelumas (cairan sinovial).
Bila
gejala-gejala osteoarthritis yang Anda alami semakin parah hingga
mengganggu aktivitas sehari-hari, hingga Anda harus menggunakan alat
bantu untuk berjalan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan
osteoarthritis yang Anda alami berada di stadium 3 atau 4. Yang memaksa
Anda harus naik ke meja operasi untuk penggantian sendi yang telah rusak
dengan prostesis.
Untuk memastikan seberapa parah osteoarthritis yang Anda alami. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis reumatologi. Namun, bila osteoarthritis yang Anda alami lebih berat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah orthopaedi dan traumatologi. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik hingga radiologi dengan metode x-ray, MRI, dan artrosentesis (analisis cairan sinovial).
Pada dasarnya, pengapuran sendi maupun tulang bukanlah sebuah hal yang bisa dianggap sepele oleh setiap orang. Melainkan, jenis penyakit tulang dan sendi ini bisa menyerang siapa pun tanpa mengenal usia maupun jenis kelamin baik itu wanita atau pria. Sehingga, Anda perlu lebih peduli lagi dengan kesehatan tulang dan sendi agar tidak mengalami disabilitas di masa senja nanti.
Mencegah Pengapuran Tulang dengan Anlene
Osteoarthritis
bisa disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah berkurangnya
produksi kolagen seiring bertambahnya usia. Kurangnya produksi kolagen
di tubuh dapat menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak di persendian. Oleh
karenanya, selain memperkuat tulang dan sendi dengan rajin bergerak
aktif dan rutin berolahraga. Anda juga perlu menambah asupan nutrisi dan
gizi untuk tubuh Anda dengan minum Anlene Gold Plus sebanyak 2 gelas sehari secara rutin.
Anlene Gold Plus bukan hanya memenuhi kebutuhan kalsium dan protein saja, tetapi juga memberikan kolagen yang sangat dibutuhkan tubuh agar Anda tetap bisa bergerak secara aktif tanpa takut termakan usia. Nutrisi kolagen dapat membantu tulang menjadi tetap kuat dan membantu menjaga sendi tetap fleksibel. Belum lagi, banyak kasus osteoarthritis dapat disebabkan oleh riwayat penyakit seperti diabetes, sehingga penderita diabetes lebih rentan terkena pengapuran tulang dibanding mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit diabetes sama sekali.
Walaupun begitu, Anda tidak perlu khawatir bila Anda memiliki riwayat penyakit tersebut. Lantaran, Anlene Gold Plus hadir tanpa adanya gula tambahan guna menjaga tingkat gula darah. Jadi, tetap aman bila dikonsumsi oleh Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes. Salah satu cara terbaik untuk memperlambat atau mencegah masalah otot, tulang, dan sendi yang timbul ketika Anda memasuki usia lanjut adalah merawat tubuh sesuai dengan usianya.
Anlene Gold Plus memang diperuntukkan bagi Anda yang memang peduli akan kesehatan tulang, otot, dan sendi agar tidak mengalami disabilitas hingga kelumpuhan akibat pengapuran tulang yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang setelah memasuki usia yang tidak produktif lagi.