Health & Nutrition
Obesitas: Pengertian, Cara Mengatasi dan Pencegahan
Obesitas adalah suatu kondisi di mana tubuh mengalami penumpukan lemak akibat kadar kolesterol tinggi. Penyebab obesitas disebabkan oleh faktor gaya hidup tidak sehat misalnya kebiasaan makan makanan tinggi gula dan lemak, dan jarang berolahraga fisik. Hal ini menjadi kombinasi penyebab mengapa seseorang bisa mengalami obesitas. Lantaran, masuknya kalori ke dalam tubuh namun tidak diimbangi dengan berolahraga aktif untuk membakar kalori tersebut, sehingga, terjadi penumpukan lemak yang bisa menyebabkan obesitas.
Perbedaan Obesitas dan Overweight
Overweight dan obesitas adalah suatu hal yang berbeda, pengertian obesitas terjadi karena adanya penumpukan lemak tubuh berlebih yang membuat seseorang memiliki berat badan jauh dari normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sedangkan, overweight merupakan kondisi di mana seseorang memiliki berat badan di atas normal pada umumnya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2018, tercatat bahwa wanita dewasa lebih berisiko terkena obesitas dibanding pria dewasa, angka obesitas pria dewasa sebesar 19,7%, sedangkan, wanita dewasa mencapai 32,9%.
Menurut WHO di 2016, lebih dari 1,9 miliar orang yang berusia 18 tahun ke atas mengalami overweight, dan dari jumlah tersebut lebih dari 650 juta orang mengalami obesitas. Sekitar 13% dari populasi penduduk dewasa di dunia yakni 11% pria dan 15% wanita mengalami obesitas. Data ini menunjukkan bahwa wanita dewasa jauh lebih berisiko terkena obesitas dibanding pria.
Mengetahui Ciri-ciri Seseorang Mengalami Obesitas
Seseorang yang mengalami obesitas umumnya akan menunjukkan gejala-gejala berikut ini:
- Sulit tidur
- Merasakan nyeri di bagian punggung dan sendi.
- Mengalami depresi.
- Merasakan kelelahan dari ringan hingga ekstrim.
- Mengalami kesulitan tidur.
- Kurang aktif.
- Napas tersenggal-senggal.
- Berkeringat melebihi biasanya.
- Mengalami masalah kulit seperti bisul.
Penyebab dan Faktor Risiko Obesitas
Pemicu dan penyebab obesitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor bukan hanya dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat saja, melainkan:
1. Penyakit Tertentu
Obesitas atau penambahan berat badan bisa disebabkan oleh riwayat kesehatan tertentu. Misalnya penyakit Cushing dan sindrom ovarium polikistik, kedua penyakit ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kegemukan dan obesitas.
2. Faktor Genetika
Faktor genetika juga memperbesar risiko seseorang mengalami obesitas. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bila salah seorang orang tua kamu mengalami obesitas maka peluang anak-anak terkena risiko obesitas menjadi 40-50%. Sedangkan, bila kedua orang tuamu mengalami obesitas maka kemungkinan anak-anak terkena obesitas menjadi 70-80%.
3. Gangguan Hormon
Hormon sangat berpengaruh besar terhadap kenaikan berat badan seseorang. Lantaran, ketika hormon di tubuhmu tidak seimbang dapat menyebabkan penumpukan lemak, nafsu makan naik, dan membuat kamu lebih sering lapar. Gangguan hormon ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan yang berasal dari hormon kortisol, tiroid, leptin, glukagon dan insulin, dan estrogen.
4. Kurang Tidur
Kurang tidur memicu seseorang mengalami obesitas, di mana orang-orang yang memiliki jam tidur malam lebih sedikit lebih gemuk dibanding orang-orang yang tidur malam cukup. Menurut American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa orang yang mengalami kurang tidur tubuhnya membakar 5% kalori lebih sedikit dibanding mereka yang tidur cukup. Dan energi yang dikeluarkan setelah makan juga 20% lebih sedikit.
5. Pola Makan Tidak Sehat
Faktor makanan yang masuk ke tubuh juga memicu kamu mengalami obesitas. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori seperti kentang goreng, makanan dan minuman berpemanis, minuman bersoda, coklat, dan daging merah. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berkalori bisa berefek naiknya berat badan dan mengalami obesitas.
Risiko Komplikasi Obesitas
Bukan membahayakan kesehatan saja lho, tetapi ada pula berbagai penyakit lainnya yang bisa ditimbulkan gegara kamu mengalami obesitas seperti di bawah ini:
1. Jantung dan Stroke
Penyakit jantung dan stroke menjadi salah satu jenis penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat dunia. Di mana, seseorang yang mengalami obesitas dengan lingkar pinggang lebih dari 89 cm untuk wanita dan pria 102 cm sangat rentan terkena penyakit jantung.
Tingginya kadar kolesterol saat obesitas bisa berisiko menyumbat pembuluh darah ke jantung. Sehingga, pasokan sel darah merah dan oksigen ke jantung menjadi terganggu. Di mana, hal ini bisa menyebabkan gangguan detak dan irama jantung yang bisa berpotensi mengakibatkan stroke.
2. Sleep Apnea
Obesitas adalah salah satu pemicu sleep apnea, gangguan tidur yang membuat seseorang berhenti bernafas sementara waktu. Kondisi ini bisa terjadi kepada penderita obesitas karena memiliki lebih banyak lemak di leher, sehingga melapisi saluran udara di belakang tenggorokan. Di mana, lemak tersebut membuat saluran udara di leher semakin sempit dan akhirnya menyebabkan masalah pernafasan.
3. Diabetes
Diabetes bisa dipicu oleh obesitas yang diakibatkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kamu rentan terkena diabetes tipe 2. Namun bukan hanya karena banyak mengonsumsi makanan mengandung gula saja, melainkan ketika kamu mengonsumsi makanan kurang sehat juga bisa memicu diabetes. Bahkan, penumpukan glukosa dalam darah bisa menyebabkan rusaknya pembuluh darah, dan mengakibatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
4. Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit radang sendi yang diakibatkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan. Jenis penyakit tulang ini bisa dipicu dari obesitas. Lantaran, tulang lutut harus menanggung beban 6-7 kali berat badanmu saat berdiri. Bila kamu memiliki berat badan 100 kg berarti lutut kamu harus menanggung beban seberat 600-700 kg. Semakin berat tubuhmu, kamu berisiko mengalami osteoartritis akibat obesitas.
Keempat komplikasi penyakit di atas bisa dipicu oleh obesitas. Oleh karenanya, langkah pencegahan menjadi cara efektif untuk terhindar dari risiko obesitas yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya.
Pengobatan dan Pencagahan Obesitas
Cara mengatasi obesitas bisa dilakukan dengan melibatkan dokter gizi, dokter endokrin, atau psikiater dengan menerapkan program penurunan berat badan:
- Perubahan pola makan, atau menerapkan diet sehat.
- Peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga (berjalan kaki, jogging, dan bersepeda).
- Mengubah kebiasaan makan dengan melakukan konsultasi dengan psikiater untuk mengubah emosi dan pola pikir.
Bila langkah-langkah di atas belum berjalan efektif untuk menurunkan berat badan, penderita bisa menempuh cara lainnya yakni melalui tindakan operasi seperti:
1. Bypass lambung.
2. Laparoscopic adjustable gastric banding.
3. Gastric sleeve.
4. Biliopancreatic diversion dengan duodenal switch.
Seperti disarankan oleh para dokter di luar sana, mencegah lebih baik dibanding mengatasi. Kamu bisa mencegah dirimu terserang risiko obesitas dengan melakukan cara-cara berikut ini:
- Berhentilah makan sebelum kamu kenyang.
- Hindari mengonsumsi makanan ringan dan perbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayuran maupun buah-buahan.
- Berolahraga secara aktif untuk menjaga metabolisme tubuh.
- Kurangi makan makanan manis.