Body & Mind
Sudah Tahu Apa Itu Osteoarthritis? Pelajari Lebih Jauh!
Kondisi kesehatan tubuh yang kian menurun seiring bertambahnya usia sering memicu kemunculan penyakit degeneratif. Jenis penyakit tersebut menyebabkan kemunduran atau kemerosotan fungsi organ atau anggota tubuh sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu yang penyakit yang kerap muncul ketika usia bertambah adalah osteoarthritis. Oleh sebab itu, wawasan tentang apa itu osteoarthritis penting untuk diketahui agar Anda bisa melakukan langkah pencegahan maupun pengobatan yang tepat.
Apa Itu Osteoarthritis?
Osteoarthritis merupakan kondisi peradangan kronis pada sendi yang disebabkan kerusakan tulang rawan. Sendi terdiri dari dua ujung tulang yang dilindungi tulang rawan dan ligamen (otot). Keberadaan tulang rawan berperan sebagai bantalan halus yang melindungi ujung tulang. Kerusakan tulang rawan dapat memperbesar gesekan antar tulang sehingga menimbulkan rasa nyeri disertai kaku pada persendian.
Penyakit ini sebenarnya dapat terjadi pada bagian sendi mana pun, tetapi paling sering ditemukan pada lutut, pinggul, tulang punggung, dan jari-jari tangan. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit sendi di Indonesia mencapai 7,3% dengan jenis paling umum berupa osteoarthritis.
Hingga saat ini, osteoarthritis lutut tercatat sebagai jenis radang sendi yang jumlah pengidapnya tergolong paling tinggi di tanah air. Berdasarkan informasi yang dilansir dari website Unair News tahun 2021, kasus osteoarthritis lutut di tanah air mencapai angka 240 per 100.000 orang tiap tahun. Prevalensi penyakit tersebut meningkat seiring bertambahnya usia, yaitu 5% pada individu berusia kurang dari 40 tahun, 30% pada rentang usia 40 hingga 60 tahun, serta 65% pada usia di atas 61 tahun.
Mengenal Penyebab Osteoarthritis
Sebagian besar penyebab kasus osteoarthritis tidak diketahui secara pasti sehingga disebut osteoarthritis primer. Kondisi osteoarthritis primer biasanya semakin buruk seiring dengan pertambahan usia. Hal tersebut dapat terjadi karena tubuh mengalami penurunan kemampuan produksi kolagen ketika usia bertambah. Padahal, peran kolagen sangat penting sebagai penyusun tulang rawan.
Sementara itu, penyakit osteoarthritis yang penyebabnya diketahui secara pasti dikenal dengan istilah osteoarthritis sekunder. Setelah mengenal apa itu osteoarthritis, Anda juga wajib mempelajari beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoarthritis sebagai berikut.
Jenis Kelamin: kaum wanita ternyata lebih rentan mengalami osteoarthritis dibandingkan kaum pria meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Obesitas: berat badan berlebihan akan menambah beban sendi dalam menopang tubuh, khususnya bagian pinggul dan lutut. Itulah sebabnya orang pengidap obesitas kerap mengalami osteoarthritis lutut. Kondisi tersebut bisa bertambah parah karena jaringan lemak menghasilkan protein penyebab peradangan pada sendi.
Aktivitas dengan Beban Berat: tekanan yang terjadi pada sendi secara terus-menerus dan berlebihan ketika beraktivitas atau berolahraga berat juga bisa menjadi penyebab osteoarthritis.
Genetik: osteoarthritis juga diduga bisa diwariskan dalam keluarga meskipun belum ada penelitian lebih lanjut tentang gen spesifik yang menyebabkan penyakit ini. Namun, orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat osteoarthritis lebih rentan mengidap penyakit ini dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat osteoarthritis dalam keluarganya.
Kelainan Bentuk Tulang: kelainan bawaan lahir (kelainan kongenital) pada sendi dan tulang rawan juga bisa meningkatkan risiko osteoarthritis.
Trauma atau Cedera: riwayat cedera pada sendi ketika beraktivitas bisa menjadi penyebab osteoarthritis di masa depan meskipun cedera tersebut sudah disembuhkan.
Penyakit Metabolik Tertentu: beberapa penyakit metabolik seperti diabetes dan hemokromatosis (jumlah zat besi dalam tubuh terlalu banyak) juga dapat menjadi faktor penyebab osteoarthritis. Kadar gula atau zat besi berlebihan dalam darah berisiko merusak sendi hingga akhirnya menimbulkan peradangan.
Gejala Osteoarthritis
Penyakit osteoarthritis pada umumnya kerap menunjukkan beberapa gejala berikut ini.
Nyeri pada bagian tubuh tertentu ketika sendi sedang digunakan yang akan berangsur membaik saat sendi diistirahatkan.
Rasa nyeri memburuk pada malam hari, sedangkan pada pagi hari justru sendi terasa kaku.
Fleksibilitas sendi semakin berkurang.
Muncul benjolan keras di sekitar sendi yang mengalami nyeri.
Pembengkakan di sekitar sendi.
Otot-otot di sekitar sendi yang osteoarthritis jadi melemah sehingga menyebabkan ketidakstabilan sendi.
Timbul sensasi bunyi gesekan pada sambungan sendi, khususnya ketika sendi digerakkan.
Muncul taji tulang, yaitu potongan tulang ekstra menyerupai benjolan keras.
Penjelasan tentang Stadium Osteoarthritis
Tingkat keparahan osteoarthritis dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa stadium berikut ini.
Stadium 0: kondisi normal yang menunjukkan sendi sehat tanpa gejala kerusakan.
Stadium 1: kerusakan minor pada sendi yang disertai pertumbuhan taji tulang pada ujung sendi. Biasanya, pengidap osteoarthritis belum merasakan nyeri pada stadium ini.
Stadium 2: ruang antar tulang tampak masih normal tetapi tulang taji semakin besar. Stadium 2 juga kerap ditandai dengan munculnya gejala lain berupa nyeri.
Stadium 3: kerusakan tulang rawan semakin terlihat jelas dan ruang antar tulang makin menyempit. Rasa nyeri akan semakin hebat, khususnya saat berjalan, berlari, membungkuk, atau berlutut.
Stadium 4: ruang antar tulang rawan semakin besar karena tulang rawan hilang disertai rasa nyeri yang sangat hebat dan peradangan kronis.
Diagnosis Osteoarthritis
Para dokter melakukan langkah identifikasi tahap awal dengan memeriksa anggota tubuh yang mengalami gejala osteoarthritis. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan, bengkak, ruam kemerahan, dan keterbatasan gerak sendi. Selanjutnya, beberapa tes umum yang dilakukan untuk mengidentifikasi osteoarthritis secara pasti adalah sebagai berikut.
Rontgen atau Sinar X: pemeriksaan ini berfungsi mendeteksi tulang rawan yang rusak atau hilang serta menunjukkan penyempitan ruang antar tulang pada sendi. Metode diagnosis ini juga dapat memperlihatkan timbulnya taji tulang di sekitar sendi.
Magnetic Resonance Imaging (MRI): metode pemeriksaan menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet kuat untuk menampilkan detail tulang dan jaringan lunak, termasuk tulang rawan. Biasanya, pemeriksaan MRI hanya digunakan untuk mengungkap kondisi lain yang lebih kompleks seputar osteoarthritis.
Aspirasi Cairan Sendi: dokter menggunakan suntikan berlubang untuk mengeluarkan cairan dari sendi yang bermasalah. Selanjutnya, cairan diperiksa di laboratorium untuk menentukan peluang terjadinya peradangan.
Tes Darah: pemeriksaan berupa tes darah berfungsi mengidentifikasi kondisi lain yang berkaitan dengan osteoarthritis, misalnya rheumatoid arthritis (peradangan sendi akibat sistem kekebalan yang berbalik menyerang tubuh).
Cara Mengobati Penyakit Osteoarthritis
Pengobatan osteoarthritis sebenarnya tidak dapat menyembuhkan penyakit tersebut sampai tuntas. Namun, pengobatan dapat meringankan nyeri dan gejala lainnya yang mengganggu si pengidap, terutama osteoarthritis lutut yang membatasi keleluasaan gerak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit osteoarthritis adalah sebagai berikut.
Mengonsumsi obat sesuai resep dokter: beberapa jenis obat yang diresepkan dokter untuk meringankan gejala osteoarthritis yaitu paracetamol, obat anti inflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen, naproxen sodium, atau etoricoxib), duloxetine, krim capsaicin, dan
Mendapatkan suntikan: obat suntik golongan kortikosteroid mengandung hormon steroid sintetis yang berperan menghambat zat penyebab radang pada tubuh.
Menjalani fisioterapi: tindakan rehabilitasi untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fleksibilitas sendi serta memperkuat otot-otot di sekitar persendian.
Melakukan olahraga yang tepat secara teratur: tidak semua jenis olahraga cocok bagi pengidap osteoarthritis, terutama pengidap yang memiliki berat badan berlebihan. Olahraga yang tidak membebani sendi seperti taichi, renang, dan yoga merupakan pilihan terbaik untuk membantu mengatasi nyeri akibat osteoarthritis tanpa menyebabkan cedera sendi yang lebih parah.
Menurunkan berat badan secara bertahap: semakin besar bobot tubuh seseorang, maka semakin parah pula nyeri akibat osteoarthritis yang dialami. Pertambahan berat badan memang sangat memengaruhi kondisi sendi yang menopang tubuh, khususnya pada pengidap osteoarthritis lutut. Oleh sebab itu, menurunkan berat badan secara bertahap merupakan langkah yang harus dilakukan secara konsisten demi mengobati osteoarthritis. Anda dapat menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori berlebihan, meminimalkan konsumsi camilan maupun minuman manis, berolahraga secara rutin, dan menyiapkan waktu tidur yang cukup.
Melakukan terapi air panas dan air dingin: cara lain yang dapat dilakukan untuk mengobati osteoarthritis adalah terapi air panas dan air dingin. Anda hanya perlu menempelkan kompres yang sudah dibasahi air dingin atau air panas pada bagian sendi yang meradang lalu tunggu selama kurang lebih 15 menit. Lakukan terapi sederhana ini setiap hari untuk mengurangi rasa sakit sendi sekaligus mengatasi kekakuan otot yang kerap membuat Anda sulit bergerak.
Menjalani operasi: para dokter kerap menyarankan pengidap osteoarthritis untuk melakukan operasi penggantian sendi yang rusak supaya nyeri hilang dan lebih mudah bergerak. Dua contoh operasi penggantian sendi yang lazim dijalani pengidap osteoarthritis adalah total hip replacement (penggantian sendi panggul) dan total knee replacement (penggantian sendi lutut).
Cara Mencegah Penyakit Osteoarthritis
Jangan biarkan penyakit osteoarthritis mengintai kesehatan Anda secara diam-diam hingga menyebabkan kerusakan parah pada sendi. Mulai sekarang, sebaiknya Anda mulai melakukan pencegahan penyakit osteoarthritis dengan melakukan beberapa kebiasaan baik berikut ini.
Menjaga berat badan agar senantiasa ideal. Anda harus menjalani program diet sehat secara konsisten untuk menjaga kestabilan berat badan. Usahakan untuk mengonsumsi makanan dengan asupan gizi seimbang tanpa kalori berlebihan supaya berat badan tetap stabil.
Mengonsumsi susu yang mengandung nutrisi bagi tulang dan sendi. Kini, ada Anlene Gold 5X yang siap mendukung kesehatan Anda. Varian susu Anlene ini dilengkapi formula PLUS tinggi kalsium, kolagen, protein PLUS tinggi serat, sumber kalium, dan tanpa penambahan gula. Konsumsi Anlene Gold 5X baik untuk tulang, sendi, dan otot yang kuat PLUS rendah kolesterol sekaligus membantu menjaga tekanan darah dan baik bagi pengidap diabetes. Kebutuhan nutrisi yang terpenuhi setiap saat akan membuat tulang dan sendi Anda senantiasa sehat sehingga risiko osteoarthritis jadi berkurang.
Menjalani aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga kesehatan sendi. Pilihlah jenis olahraga yang tidak membebani sendi, misalnya berenang, jalan kaki, dan bersepeda. Lakukan aktivitas olahraga dengan intensitas 150 menit per minggu supaya kebugaran tubuh tetap terjaga.
Mempertahankan postur tubuh yang ideal karena perubahan postur tubuh bisa membebani sendi hingga meningkatkan risiko osteoarthritis.
Melakukan peregangan tubuh secara teratur setiap 15 menit sekali, khususnya bila Anda menjalani gaya hidup minim gerak (sedentair) ketika bekerja.
Menyiapkan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh, khususnya saat sendi mulai terasa sakit atau pegal. Kebiasaan beristirahat ini dapat membantu mengurangi risiko osteoarthritis di masa depan saat usia bertambah.
Penyakit osteoarthritis memang kerap menyerang secara tiba-tiba dan mengganggu fungsi anggota gerak tubuh secara signifikan. Namun, Anda tak perlu terlalu resah jika sudah konsisten menjalani gaya hidup sehat mulai hari ini. Peduli kesehatan dari sekarang adalah awal yang baik untuk hidup bugar di masa depan.
Referensi:
alodokter.com/osteoarthritis
halodoc.com/artikel/lutut-sering-sakit-hati-hati-osteoarthritis
halodoc.com/kesehatan/osteoarthritis
health.kompas.com/read/2020/07/14/103100568/osteoarthritis--gejala-penyebab-cara-mengobati-dan-cara-mencegah?page=all
hellosehat.com/muskuloskeletal/radang-sendi/pengertian-osteoarthritis/
klikdokter.com/penyakit/osteoartritis
medcom.id/rona/kesehatan/nbwQXA5K-osteoarthritis-termasuk-kategori-penyakit-yang-menghambat-aktivitas-bekerja
news.unair.ac.id/2021/03/29/nyeri-lutut-osteoartritis-berpengaruh-terhadap-goyangan-postur-ke-lateral/?lang=id
sehatq.com/penyakit/osteoartritis