Body & Mind
Sering Mengalami Kejang Pada Otot? Apa Penyebabnya?
Kejang pada otot merupakan suatu kondisi yang umumnya terjadi akibat otot-otot mengalami kontraksi dengan sendirinya atau di luar kendali. Kondisi ini juga dapat menyebabkan otot menjadi terasa kaku dan tidak rileks. Bila terjadi dalam waktu yang cukup lama, kondisi kejang otot disebut sebagai kram otot.
Rasa sakit akibat kejang pada otot bisa terasa ringan hingga cukup parah. Ketika terjadi, otot akan menjadi kaku dan keras saat disentuh bila dibandingkan ketika otot dalam kondisi normal. Otot juga akan terlihat berdenyut. Kejang otot akan terasa selama beberapa detik atau menit. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi lebih lama dan berulang kali sebelum benar-benar hilang.
Apakah Kejang Otot Berbahaya?
Biasanya kejang pada otot memiliki gejala berikut ini:
- Otot terasa lebih lemah;
- Gangguan tidur akibat sering terbangun karena otot terasa sakit;
- Pergerakan tubuh menjadi lambat;
- Otot mengencang karena terasa nyeri atau sakit.
Lantas apakah kejang pada otot terbilang kondisi yang berbahaya bagi kondisi tubuh? Kondisi kejang atau kram otot memang umum terjadi dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bila kejang tersebut merupakan pertanda dari penyakit neurologis, maka Anda perlu mewaspadainya. Berikut ini gejala kejang otot yang menjadi gejala penyakit neurologis:
- Kelemahan otot;
- Terasa seperti tertusuk jarum;
- Lumpuh;
- Gerakan menjadi lambat dan koordinasi buruk;
- Masalah tidur;
- Nyeri di bagian punggung, kepala, atau leher;
- Kulit mati rasa;
- Getaran;
- Penglihatan ganda.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, maka kejang pada otot yang terasa perlu diwaspadai karena kemungkinan dipicu oleh penyakit neurologis.
Penyebab Kejang Otot
Banyak hal bisa menjadi pemicu terjadinya kejang pada otot. Dikutip dari Medical News Today, penyebab kejang otot meliputi:
- Tekanan pada saraf;
- Dehidrasi;
- Kelelahan ekstrim setelah melakukan aktivitas berat;
- Berdiri atau duduk terlalu lama;
- Terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi dalam jangka waktu yang lama;
- Kehamilan;
- Suplai darah yang tidak memadai;
- Kekurangan zat mineral seperti magnesium, kalium, dan kalsium;
- Cuaca panas;
- Otot yang jarang digunakan;
- Bertambahnya usia;
- Penggunaan jenis obat tertentu seperti statin (obat untuk kolesterol) dan pseudoephedrine (obat untuk mengatasi masalah hidung tersumbat);
- Masalah kesehatan tertentu seperti saraf terjepit, gagal ginjal, hipotiroidisme, diabetes, dan cedera tulang belakang.
Cara Mengatasi Kejang pada Otot
Meski termasuk kondisi yang umum terjadi, mengalami kejang otot bisa menghambat aktivitas Anda. Apalagi bila mengalami rasa nyeri yang mengganggu. Namun, jangan panik dulu! Bila Anda mengalami kejang atau kram otot, ada beberapa cara tepat untuk mengatasinya seperti yang dijelaskan oleh American Osteopathic Association:
1. Jangan Panik dan Hentikan Aktivitas
Bila otot mengejang, segeralah hentikan segala aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut. Pastikan juga Anda tidak merasa panik atau malah menggerak-gerakan tubuh yang sakit. Bersikaplah rileks dan tenang sehingga otot yang kejang tidak akan bertambah stres dan terasa semakin sakit.
2. Duduk dalam Posisi Lurus
Duduk dan luruskan area tubuh yang mengalami kejang pada otot. Bila yang mengalami kejang ada di bagian jari kaki hingga membuatnya condong ke arah bawa, Anda bisa mendorong perlahan jari kaki tersebut ke arah sebaliknya. Lakukan hal ini sambil tetap meluruskan kaki. Bila otot betis yang mengalami kejang, luruskan kaki Anda lalu bawa jemari kaki ke arah lutut.
3. Stretching
Relaksasi dapat menjadi solusi bagi orang yang mengalami kejang pada otot. Dengan membuatnya rileks, otot Anda akan melepaskan ketegangannya dan dapat kembali pada kondisi normal. Gerakan stretching dapat membantu membuat otot menjadi lebih rileks. Namun, pastikan Anda melakukannya dengan hati-hati ya!
Anda bisa memulai gerakan stretching dengan melakukan peregangan di bagian yang mengalami kejang selama beberapa detik. Ulangi gerakan peregangan tersebut hingga kejang mereda. Lakukan secara perlahan dan jangan memaksakan tubuh untuk beraktivitas bila otot masih terasa sakit.
4. Kompres dengan Handuk Dingin
Kejang pada otot dapat diatasi dengan mengompres area yang terasa nyeri atau sakit dengan handuk dingin. Handuk dingin tersebut dapat membantu meredakan nyeri. Selain menggunakan handuk, Anda juga bisa menggunakan es batu untuk meredakan rasa nyeri.
Tempelkan handuk dingin atau es batu pada bagian yang kram selama beberapa menit. Tunggu hingga tubuh menjadi rileks dan otot tidak lagi mengejang. Lakukan terus hingga tubuh Anda terasa nyaman sambil meluruskan area tubuh agar membuatnya rileks.
5. Mandi dengan Air Hangat
Tubuh yang terlalu lelah bisa menjadi pemicu terjadinya kejang pada otot. Bila tubuh terlalu lelah, Anda akan kehilangan fokus dan cenderung melakukan gerakan tiba-tiba dengan koordinasi yang buruk. Maka itu, untuk membantu meringankan rasa lelah, Anda bisa mandi berendam dengan air hangat. Air hangat dapat membantu tubuh dan otot yang kejang menjadi lebih rileks.
Kejang pada otot dapat diatasi dan dihindari dengan cara yang tepat. Anda pun bisa terhindar dari kejang atau kram otot dengan menjaga kesehatan otot dengan pemenuhan nutrisi untuk otot secara seimbang dan dukung dengan minum Anlene Actifit 3X yang mengandung formula MOVEMAX dengan kandungan nutrisi yang lengkap, dan kandungan tinggi kalsium yang akan membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mempertahankan kekuatannya.
Kemudian, kandungan proteinnya bermanfaat dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, ditambah dengan vitamin B6 yang merupakan faktor penting dalam metabolisme energi dan pembentukan jaringan.
Selain itu, Anlene Actifit 3X dibuat dengan kandungan kolagen 100 mg/saji dan vitamin C yang akan membantu pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen dan menjaga kelenturan sendi.
Minum Anlene Actifit 3X dua kali sehari, setiap hari, dan rasakan manfaat maksimalnya untuk tubuh, khususnya otot Anda untuk mendukung gerak aktif setiap hari!