Body & Mind
Mengenal Rheumatoid Arthritis, Salah Satu Penyakit Autoimun
Pernah mengalami infeksi hingga timbul demam dan pembengkakan? Apakah infeksi itu menyebabkan Anda tidak mampu menggerakan anggota tubuh yang terserang? Waspadalah karena bisa saja Anda terkena osteomielitis!
Apa itu Osteomieletis?
Osteomieletis adalah masalah infeksi tulang akibat serangan bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi karena bakteri atau fungi tersebut sampai ke tulang melalui darah atau jaringan terdekat.
Bakteri Staphylococcus aureus terdapat di kulit atau hidung dan sebenarnya tidak menimbulkan kelainan kesehatan. Namun, jika imun tubuh melemah, kemungkinan untuk terserang osteomielitis kronis menjadi lebih tingg, apalagi bila Anda mengidap penyakit tertentu seperti diabetes.
Pengidap diabetes lebih rentan terkena osteomielitis kronis lantaran penyakit tersebut dapat membuat bakteri Staphylococcus aureus semakin ganas. Misalnya, bila pengidap diabetes mengalami luka di bagian kaki, maka bakteri yang terbawa oleh darah akan menggerogotinya sehingga menyebabkan borok.
Kondisi ini juga bisa menimpa siapa saja. Pada anak-anak, kondisi ini terjadi di tulang panjang seperti lengan atau tungkai. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini dapat menyerang tulang belakang, tungkai, atau tulang pinggul.
Osteomielitis awalnya dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat diobati. Seiring berjalannya waktu, infeksi tulang dapat ditangani melalui pembedahan guna mengangkat area tulang yang mati. Setelah itu, pasien akan diberi antibiotik kuat.
Berdasarkan jenisnya, osteomielitis terbagi menjadi tiga, yaitu:
Osteomielitis vertebra; infeksi tulang belakang yang umumnya menyerang lansia di atas 50 tahun. Disebabkan oleh operasi, peradangan selaput jantung (endocarditis), atau peradangan saluran kencing.
Osteomielitis hematogen; infeksi tulang karena adanya infeksi organ atau jaringan lain yang terangkut bersama aliran darah. Infeksi kerap terjadi pada area tulang kering, tulang paha, atau tulang betis. Jenis infeksi ini juga sering menimpa anak-anak dibanding orang dewasa
Osteomielitis anaerobik; infeksi tulang karena serangan bakteri anaerobik, seperti Corynebacterium spp, Peptostreptococcus, Clostridium spp., dan Bacillus spp.
Penyebab Osteomielitis
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bakteri Staphylococcus aureus adalah penyebab utama masalah infeksi tulang ini. Bakteri tersebut masuk ke tulang melalui beberapa cara, seperti:
Aliran darah yang membawa bakteri dari bagian tubuh lain
Adanya sendi atau jaringan yang terkena infeksi dan menyebar ke jaringan terdekat
Terdapat luka terbuka atau kontaminasi yang dihinggapi oleh bakteri
Ada juga bakteri atau jamur lain yang turut berperan, seperti Pseudomonas aeruginosa, Haemophilus influenzae, Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumonia, dan Kingella kingae. Selain itu, penyebab osteomielitis dapat dipicu oleh luka terbuka, fraktur, atau pasca pembedahan.
Faktor Risiko Osteomielitis
Semua orang dapat terjangkit infeksi tulang, apalagi bila mereka memiliki faktor risiko berikut ini.
Pengidap anemia sel sabit, rheumatoid arthritis, diabetes, atau HIV/AIDS
Adanya riwayat terserang osteomielitis
Kecanduan alkohol
Adanya panggul buatan atau alat lain di tulang seperti pen untuk pahan tulang
Tengah menjalani hemodialisa (cuci darah) atau kemoterapi
Terdapat luka atau cedera seperti patah tulang
Telah melalui operasi tulang
Usia lanjut
Penderita penyakit arteri perifer yang berkaitan dengan merokok
Penggunaan alat bantu kateter untuk buang air kecil
Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Distribusi darah yang buruk
Gejala Osteomielitis
Gejala infeksi tulang ini dapat dibedakan dari tingkat keparahannya. Gejala infeksi akut terjadi secara mendadak dan berkembang dalam kurun waktu 7 – 10 hari. Sementara itu, osteomielitis kronis tidak memiliki gejala tertentu sehingga sulit dideteksi.
Selain itu, osteomielitis kronis termasuk infeksi tulang yang sulit ditangani dan dapat terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Ini juga kerap dialami oleh pengidap HIV, diabetes, atau penyakit pembuluh darah.
Terlepas dari perbedaan tersebut, baik infeksi tulang akut maupun kronis memiliki gejala yang mirip secara umum, di antaranya:
Muncul kemerahan dan bengkak di area terinfeksi
Bagian yang terinfeksi sulit digerakan atau menjadi kaku
Mengalami demam dan menggigil
Timbul rasa mual
Kelelahan dan lemas
Turun berat badan
Rasa nyeri di bagian yang terinfeksi
Keluarnya cairan nanah di area infeksi
Sering merasa gelisah atau tak enak badan
Pengobatan dan Pencegahan Osteomielitis
Pengobatan perlu dilakukan guna menanggulangi infeksi sekaligus mempertahankan fungsi tulang. Pengobatan yang dilakukan tergantung dari penyebab osteomielitis itu sendiri. Namun, pihak medis biasanya melakukan prosedur berikut ini.
Pemberian Antibiotik
Antibiotik ini diberikan secara intravena. Jika infeksi tulang parah, antibiotik diberikan langsung ke pembuluh darah. Antibiotik ini biasanya dikonsumsi 4–6 minggu.
Pembedahan
Tak sedikit infeksi tulang ditangani dengan cara pembedahan. Tulang yang terinfeksi atau mati akan diangkat. Namun, amputasi juga dapat dilakukan sebagai upaya terakhir untuk kondisi yang sangat parah. Tujuannya agar infeksi tidak menyebar ke jaringan tubuh lain.
Osteomielitis juga dapat dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan berikut.
Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan
Bersihkan luka dan tutup dengan perban steril
Segera hubungi pihak medis bila luka cukup parah atau mengalami gejala awal infeksi seperti demam dan nyeri
Jaga selalu kebersihan tangan
Lakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter
Gunakan alas kaki yang tepat sebagai pelindung ketika olahraga
Kontrol penyakit yang menjadi faktor risiko osteomielitis seperti diabetes
Pastikan juga Anda menjaga kesehatan tulang agar terhindar dari risiko infeksi seperti osteomielitis. Salah satunya yaitu dengan minum Anlene 2x sehari. Kandungan protein, kalsium, kolagen, kalium, dan vitamin D yang tinggi baik untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot. Dukung upaya pencegahan osteomielitis dengan mengonsumsi Anlene setiap hari!