Health & Nutrition
Osteoporosis: Waspadai & Cegah Si Silent Disease Sejak Dini
Osteoporosis adalah suatu jenis penyakit tulang akibat menurunnya kepadatan tulang yang bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal waktu dan usia, serta muncul secara alami. Osteoporosis bahkan telah menjadi salah satu masalah kesehatan hampir di seluruh negara di dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF), penderita osteoporosis di dunia sudah lebih dari 200 juta orang, dan 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data risiko osteoporosis tahun 2006 lalu, angka risiko osteoporosis di Indonesia adalah 42,75% yang berarti bahwa dua dari lima penduduk berisiko kena osteoporosis. Perempuan diketahui lebih berisiko terkena osteoporosis di mana satu dari tiga perempuan yang berusia di atas 50 tahun mengalaminya. Sedangkan untuk pria, terdapat satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun yang mengalami osteoporosis.
Selain itu, osteoporosis jadi penyebab dari sekitar 8,9 juta kasus patah tulang setiap tahunnya, yang berarti setiap 3 (tiga) detik, terdapat satu kasus patah tulang yang memiliki potensi dan risiko cacat seumur hidup, apalagi pada kebanyakan kasus, banyak orang yang diketahui mengalami osteoporosis setelah mengalami fraktur.
Dari data-data di atas, WHO menggolongkan osteoporosis sebagai silent disease yang dapat mengancam masa tua nanti, dan terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun tanpa menunjukkan gejala yang jelas.
Perlu diketahui bahwa tubuh manusia ditopang oleh 206 tulang yang berperan penting untuk memastikan bahwa fungsi mekanisme tubuh berjalan dengan baik. Kepadatan dan kekuatan tulang akan terus meningkat hingga akhir usia 20-an, lalu kemudian akan mulai kehilangan kepadatan tulangnya secara bertahap saat memasuki usia 35 tahun. Penurunan kepadatan tulang ini akan meningkatkan risiko patah tulang.
Osteoporosis akan sangat berbahaya jika tidak kamu antisipasi sejak dini. Agar semakin membuat kamu aware dengan kesehatan tulangmu guna mencegah terkena osteoporosis, satu hal yang perlu kamu lakukan adalah mengenal sejak dini bahaya atau risiko osteoporosis.
Jenis-Jenis Osteoporosis
Penyakit osteoporosis dibagi menjadi 3 jenis yang dapat dibedakan dari penyebabnya antara lain:
1. Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer adalah sindrom osteoporosis yang terjadi pada wanita setelah menopause (post menopause osteoporosis) dan pria saat memasuki usia lanjut (senile osteoporosis). Untuk post menopause osteoporosis biasanya dialami oleh wanita berusia 51-75 tahun, karena berkurangnya hormon estrogen yang berperan dalam mengangkut kalsium ke dalam tulang. Sedangkan, senile osteoporosis diakibatkan oleh berkurangnya kalsium dan ketidakseimbangan kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang baru.
2. Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder adalah penyakit osteoporosis yang disebabkan oleh banyak hal misalnya gangguan fungsi hati, ginjal, kelainan endoktrin, defisiensi vitamin D, kelainan saluran cerna, gangguan hematologi dan berbagai macam obat-obatan. Jenis osteoporosis sekunder bisa terjadi akibat dari riwayat penyakit lainnya dan penggunaan obat-obatan seperti obat kortikosteroid, anti kejang, atau antasida yang digunakan dalam jangka waktu lama.
3. Osteoporosis Idiopatik
Osteoporosis idiopatik adalah penyakit osteoporosis yang terjadi pada anak-anak, usia remaja dan pria usia lanjut. Penyebab dari jenis osteoporosis ini tidak diketahui lantaran bisa terjadi kepada mereka yang memiliki kadar dan fungsi hormon normal serta kadar vitamin tubuh normal, namun mengalami kerapuhan tulang.
Beragam Gejala Osteoporosis
Sebagai silent disease, gejala-gejala penyakit osteoporosis biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Namun seiring dengan penurunan kepadatan tulang, banyak penderita osteoporosis yang sering mengalami cedera patah tulang akibat hal sepele misalnya tersandung kaki, tertimpa anak saat bermain, atau bahkan batuk. Gejala-gejala umum bagi penderita osteoporosis yang paling sering ditemui adalah:
- Tulang mudah patah walaupun hanya mengalami benturan ringan saja.
- Tulang punggung mengalami nyeri, hal ini bisa disebabkan oleh patah tulang punggung tanpa disadari. Rasa sakit punggung ini sangat terasa sekali hingga penderita sulit terbangun.
- Perubahan postur tubuh yang dulunya tegak menjadi bungkuk.
- Penurunan tinggi badan akibat postur tubuh berubah menjadi bungkuk.
Keempat gejala osteoporosis di atas merupakan gejala-gejala awal yang harus diwaspadai sebagai peringatan dini bagi penderita osteoporosis. Namun sayangnya, gejala-gejala tersebut sering dianggap sepele bagi sebagian orang yang membuat mereka terlambat menyadarinya.
Apa Saja Penyebab Osteoporosis?
Penyebab utama osteoporosis dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu:
1. Usia
Setelah memasuki usia di atas 35 tahun, manusia akan menunjukkan penurunan kepadatan tulang secara bertahap. Sehingga, semakin tua usiamu akan lebih berisiko terkena osteoporosis.
2. Jenis Kelamin
Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis dibanding pria, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya:
- Massa tulang wanita lebih kecil dan tipis dibanding pria.
- Hormon estrogen yang diproduksi menurun akibat wanita mengalami menopause. Hormon estrogen itu sendiri dapat berfungsi untuk melindungi tulang, bila produksinya menurun akan menyebabkan kerapuhan tulang pada wanita.
- Wanita mengalami kehamilan dan perlu menyusui, proses ini akan mengambil kalsium dan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan kalsium si bayi.
3. Keturunan
Selain wanita lebih berisiko dan rentan terkena osteoporosis karena berbagai hal, faktor genetik atau keturunan juga dapat memperbesar kemungkinan wanita untuk terkena osteoporosis.
Faktor Risiko Osteoporosis Bisa Dipicu oleh Kebiasaan Buruk
Selain disebabkan oleh usia, keturunan, dan jenis kelamin seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya. Ternyata, risiko osteoporosis bisa terjadi lantaran kamu tidak menerapkan kebiasaan hidup sehat yang membuat kepadatan tulang tidak terjaga di antaranya:
1. Merokok
Aktivitas merokok dapat membahayakan kesehatan tulang manusia walaupun bukan sebagai penyebab utama osteoporosis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tembakau berhubungan erat dengan penurunan massa tulang. Terutama pada perempuan, merokok dapat mempercepat menopause yang berarti menaikkan risiko osteoporosis.
2. Kecanduan Alkohol
Faktor pemicu osteoporosis sejak dini lainnya adalah sering mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Sering mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, kamu sama saja tidak menyayangi tulangmu karena alkohol berefek buruk bagi kalsium. Kondisi tulang memburuk karena tidak cukup mendapatkan asupan kalsium masuk ke tulang dan tubuhmu akan mengambil kalsium tersebut dari tulang.
3. Vitamin D
Vitamin D tidak kalah penting dibanding kalsium dalam membangun dan membentuk tulang yang kuat untuk melawan osteoporosis. Peran vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium di usus, mengatur keseimbangan kadar kalsium dan kadar fosfor dalam darah yang bisa mendorong pertumbuhan dan pemeliharaan tulang yang sehat dan kuat. Jadi, bila asupan vitamin D di tubuhmu tidak mencukupi. Hal ini akan berdampak terhadap kesehatan tulang dan mempercepat menurunnya kepadatan tulang.
4. Kurang Kalsium
Zat kalsium yang ada di dalam tubuh adalah mineral yang paling penting untuk memelihara tulang dan juga gigi. Tubuh yang kekurangan kalsium akan membuat pertumbuhan tulang tidak optimal dan mempengaruhi kepadatan tulang. Untuk mencukupi asupan kalsium di tubuhmu, kamu bisa memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang mengandung kalsium seperti susu, ikan salmon, sarden, dan sayuran hijau.
Mengapa Osteoporosis Dijuluki dengan Istilah Silent Disease?
Osteoporosis mendapatkan julukan silent disease karena menyerang secara diam-diam kepada semua orang dari anak-anak hingga orang dewasa, bahkan lansia sekalipun. Hal yang lebih mengerikannya lagi adalah osteoporosis tidak memiliki gejala yang jelas sampai mengakibatkan patah tulang. Di dunia, kasus patah tulang akibat osteoporosis mencapai 8,9 juta setiap tahunnya.
Di tengah kesibukan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, banyak dari mereka yang tidak menyadari bahwa osteoporosis mengintai kesehatan tulang mereka. Hal ini diperparah dengan tidak adanya waktu luang untuk berolahraga fisik dan sebagainya gegara sibuk seharian penuh duduk di depan layar komputer saja selama rata-rata 15 jam per hari.
Bila setiap masyarakat tidak mengubah gaya hidup mereka menjadi gaya hidup sehat. Tentunya, hal ini akan semakin memberikan ruang bagi osteoporosis untuk lebih mudah menyerang orang-orang yang tidak peka terhadap jenis penyakit tulang satu ini.
Untuk semakin meningkatkan kepedulian masyarakat dunia terhadap pentingnya menjaga kesehatan tulang untuk masa depan yang lebih produktif. Setiap tanggal 20 Oktober diperingati oleh publik dunia sebagai Hari Osteoporosis Sedunia.
Seperti Apa Situasi Perkembangan Osteoporosis Di Indonesia Saat Ini?
Setidaknya 19,7% dari seluruh masyarakat Indonesia menderita osteoporosis. Satu di antara tiga wanita di atas usia 50 tahun menderita osteoporosis, satu di antara lima pria di atas 50 tahun menderita osteoporosis, dan dua dari lima orang berisiko terkena osteoporosis.
Tingginya penderita osteoporosis di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dengan kebiasaan hidup sehat yang belum berjalan dengan baik. Salah satunya disebabkan oleh tingginya perokok aktif di Indonesia. Pada 2019, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 65,19 juta. Belum lagi, banyak masyarakat Indonesia di bawah umur yang suka mengonsumsi minuman beralkohol.
Cara Mendeteksi Osteoporosis Sejak Dini
Sulitnya mendeteksi risiko osteoporosis sejak dini memang menjadi alasan terbesar mengapa penyakit ini disebut silent disease. Walaupun gejala-gejala osteoporosis tidak jelas tanda-tandanya, tetapi kamu bisa mendeteksi osteoporosis sejak dini dengan melakukan Skrining Osteoporosis. Skrining Osteoporosis adalah sebuah metode kedokteran untuk memeriksa kepadatan tulang dengan menggunakan alat dual x-ray absorptiometry (DXA). Cara deteksi ini dianjurkan untuk para wanita bila:
- Berusia lebih dari 65 tahun.
- Berusia kurang dari 65 tahun setelah menopause dengan faktor risiko.
- Memiliki faktor keturunan dari ayah atau ibu yang memiliki riwayat penyakit osteoporosis.
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa menurunkan kepadatan tulang.
Melakukan Skrining Osteoporosis dengan DXA bisa menjadi suatu cara yang efektif untuk mendeteksi risiko osteoporosis sejak dini.
Nutrisi-nutrisi Penting untuk Mencegah Osteoporosis
Guna menjaga kepadatan tulang agar tetap sehat dan kuat, kamu perlu sebuah kombinasi nutrisi yang penting untuk membantumu tetap aktif walaupun di usia lanjut sekalipun.
1. Kalsium
Sebagai mineral penting dalam tubuh untuk menjaga dan memelihara tulang dan gigi. Kalsium menjadi nutrisi penting yang perlu kamu cukupi asupannya setiap harinya. Kamu bisa memperoleh kalsium dari susu, telur dan brokoli.
2. Vitamin D
Nutrisi yang berasal dari vitamin D sangat baik untuk pembentukan tulang. Kamu tidak perlu repot-repot untuk membeli makanan ini dan itu untuk memperoleh asupan vitamin D. Melainkan, kamu bisa memperolehnya secara gratis dari pancaran matahari maupun dengan mengonsumsi ikan salmon.
3. Magnesium
Magnesium memiliki tugas untuk mengatur banyak kalsium yang masuk dan keluar dari selaput sel tulang dan otot. Sehingga, magnesium merupakan nutrisi penting untuk mencegah osteoporosis. Kamu bisa memperoleh makanan tinggi magnesium dengan mengonsumsi alpukat, tahu dan tempe, dan pisang.
4. Protein
50% tulang terbentuk dari protein, oleh karenanya dengan memiliki asupan protein yang cukup kamu bisa terhindar dari risiko osteoporosis. Kamu bisa makan makanan yang mengandung protein tinggi yakni susu, telur atau dada ayam.
Cara-cara Mencegah Osteoporosis
Pencegahan merupakan suatu hal yang jauh lebih baik dibanding mengatasi osteoporosis. Salah satu alasannya adalah faktor biaya yang terbilang cukup mahal ketika seseorang telah menderita suatu penyakit. Langkah preventif untuk mencegah risiko osteoporosis bisa kamu terapkan dengan cara-cara berikut ini:
- Penuhi nutrisi penting, kamu bisa memenuhi nutrisi untuk membantu memperkuat tulang dengan memperbanyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium, vitamin D, protein dan magnesium.
- Berhenti Merokok, Merokok membuat kamu lebih rentan dan berisiko untuk terkena osteoporosis lantaran rokok mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak sel-sel tulang.
- Kurangi alkohol, mengonsumsi alkohol secara berlebihan memiliki efek samping terhadap kondisi tulang. Di mana, tulang tidak mendapatkan cukup kalsium dan tubuhmu mengambil kalsium dari tulang.
- Bergerak dan Olahraga, berolahraga secara aktif dapat membantu memperkuat kepadatan tulang dengan memberi tekanan kepada tulang. Sehingga, pada akhirnya membuat tulang kamu lebih padat.
Cegah Osteoporosis dengan Anlene
Anlene mendukung gerakan sehat dan aktif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Anlene hadir di masyarakat untuk memberikan nutrisi terbaik untuk tulang, sendi dan otot bagi masyarakat Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi. Jangan sampai aktivitasmu terhambat karena gejala osteoporosis. Selain itu, jangan sampai juga kamu harus menghabiskan masa tua di kursi roda sebagai akibat osteoporosis.
Untuk melindungi kamu dan keluargamu dari serangan osteoporosis yang sulit dideteksi sejak dini, langkah yang bisa kamu lakukan adalah melakukan pencegahan sejak dini dengan memenuhi kebutuhan nutrisi penting bagi kesehatan tulangmu seperti kalsium, vitamin D, protein dan magnesium. Seluruh nutrisi penting tersebut bisa kamu peroleh dengan minum susu Anlene Actifit yang dapat mengurangi risiko osteoporosis dini.
Susu merupakan salah satu makanan sumber kalsium yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua lanjut usia sekalipun. Anlene Actifit dapat membantu kamu untuk menjaga asupan kalsium tetap terpenuhi untuk menunjang aktivitas sehari-hari dengan kandungan tinggi kalsium, protein tinggi, vitamin D dan magnesium.
Dengan minum susu Anlene Actifit berarti kamu dan keluarga sudah menjadi bagian yang mendukung upaya mencegah osteoporosis untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.